Header Ads

Presiden Jokowi Mampu Kedepankan Kekuatan Moral

Presiden Joko Widodo

Jokowi mendapat dua pujian dan kekaguman dari para peserta dan delegasi negara-negara yang hadir pada Pertemuan Tahunan IMF-WB.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mampu mengedepankan kekuatan moral terhadap pentingnya tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan melalui tawaran pentingnya kolaborasi.

Penilaian tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/10).

Menurut Hasto, Presiden Joko Widodo mendapat dua pujian dan kekaguman dari para peserta dan delegasi negara-negara yang hadir pada Pertemuan Tahunan Internasional Monetary Fund & World Bank (IMF-WB), di Nusa Dua Bali, pada 8-14 Oktober 2018.

Menurut Hasto, Presiden Joko Widodo yang menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Pleno Tahunan IMF-WB pada Jumat (12/10), mendapatkan penghormatan yakni "standing applaus" dari para peserta pertemuan sampai dua kali.

Kemudian, ditinjau dari gagasan, Menurut Hasto, Presiden Jokowi juga mampu mengedepankan kekuatan moral terhadap pentingnya tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan dengan tawaran pentingnya kolaborasi.

"Dengan kolaborasi tersebut maka dunia secara bersama-sama mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, sampah plastik, dan mendorong pertumbuhan yang lebih berkeadilan. Sebaliknya, konfrontasi hanya akan menghasilkan penderitaan," ujar Hasto.

Hasto menegaskan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi sangatlah tepat dan menunjukkan pentingnya moralitas dalam tata perekonomian global.

"Berbagai nilai yang diungkap oleh Presiden Jokowi berangkat dari kritik terhadap perang dagang dan pentingnya koreksi atas ketidakadilan antara negara kaya dan miskin. Apapun yang namanya perang, baik perang mata uang maupun perang dagang, hanya menghasilkan penderitaan yang mengikis kemanusiaan warga bangsa," tuturnya.

Melalui pidato yang penuh pesan kenegarawanan tersebut, menurut Hasto, maka sejak pembukaan Asian Games tahun 2018; pengambilan nomor urut; momentum kampanye damai; sambutan pembukaan Para Games, dan pidato Presiden Jokowi di Pertemuan Tahunan IMF-WB, menunjukkan Presiden Joko Widodo telah mengisi momen-momen penting sebagai pemimpin nasional yang meraih nilai plus.

Sebaliknya, kata dia, pidato calon presiden Prabowo Subianto yang negatif dan bernada mengancam seperti pernyataan Indonesia bubar; pernyataan soal Ratna Sarumpaet yang ternyata adalah kebohongan, serta pidato ekonomi yang menilai Indonesia menjalani ekonomi kebodohan, maka menjadi nilai minus.

Hasto mengajak konsultan tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga, untuk selalu menampilkan kampanye dan pernyataan yang positif dan santun.(Gabriella Thesa Widiari)

Powered by Blogger.